Keberagamaan merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan manusia ( semen religio ) sebagai ciptaan Allah. Sebagai makhluk homo religio , setiap orang pasti memeluk agama-agama tertentu. Keberagaman keagamaan manusia tersebut pada dasarnya memiliki sifat fanatik di dalam dirinya sendiri yang dalam interaksinya dengan agama-agama lain berakibat timbulnya konflik dengan agama-agama yang lain yang sama memiliki kefanatikan di dalam ajaran dan praktek keagamaannya. Maka, dengan situasi masyarakat agama-agama yang homo homini lupus membuahkan kekerasan atas ‘nama agama’. Dalam hal ini, kekristenan tidak hidup dalam kesendirian melainkan selalu berinteraksi dengan agama-agama yang lain, yang jika tidak mempunyai sikap yang baik dan toleransi, tentunya konflik akan menjadi tantangan yang sangat serius. Oleh sebab itu, khususnya kekristenan perlu melakukan suatu pendekatan-pendekatan yang tepat, guna kepentingan keharmonisan dan sikap saling menghargai di
Tuhan mengehendaki kita hidup dan berjalan seturut dengan kehendak-Nya. maka di dalam relasi itulah Tuhan ingin selalu kita bersekutu dan Ia mau menyatakan setiap kehendak-Nya di dalam setiap pengalaman-pengalaman hidup kita.